Rabu, 29 September 2010

'Selamanya' bukan 'Seadanya' - Relationship, Part 3

Bagi yang belum membaca part 2, mohon membaca part 2 nya terlebih dahulu supaya tidak mengalami kebingungan yang tidak perlu. :)

Bagi teman-teman yang sudah membaca part 2 nya, inilah lanjutannya.

Setelah kamu mengevaluasi kriteriamu yang lama, bersiaplah untuk membuat kriteria yang baru. Tapi sebelumnya, analisa dirimu sendiri dulu. Karena untuk sesuatu yang bersifat 'selamanya', kamu perlu betul-betul siap, bukan hanya asal 'seadanya'. Tanyakan pada dirimu:

1. Apa mimpi dan visi saya dalam hidup?
Kamu membutuhkan orang yang berjalan dalam visi yang sama denganmu, atau yang dapat berbagi passion/gairah yang kamu rasakan ketika menjalani visimu, dengan tidak bersyarat. Sekali lagi, hidup kita ditarik oleh visi dan visilah yang bisa membuat kita berjalan bersama-sama.

2. Apa kelemahan saya dan bagaimana pasangan saya dapat melengkapinya?
Berusahalah jujur dalam hal ini dan sebutkan kelemahan yang kamu paling sering gagal memperbaikinya. Misal: Saya tidak sabar dan saya butuh seorang yang sabar untuk mengajar saya agar sabar. Saya sangat nge-flow sehingga saya butuh seorang yang terstruktur untuk membantu saya mencapai tujuan saya.

3. Apa pandangan saya tentang keluarga?
Pertimbangkanlah faktor orang tua sakit dan waktu untuk dihabiskan bersama mereka, dll. Misal: Saya ingin memberkati dan menjaga ibu saya di hari tuanya, dan saya membutuhkan seorang yang mau mengasihi ibu saya seperti ibunya sendiri. Saya tidak ingin orang tua terlibat dalam segala urusan rumah tangga saya, sebisa mungkin orang tua tidak perlu tahu masalah rumah tangga saya.

4. Apa pandangan saya tentang keuangan?
Pikirkan hal yang terbaik dan terburuk yang mungkin terjadi dan apa yang kamu harapkan dari dirimu sendiri dan pasanganmu, pada situasi tersebut. Misal: Saya bersedia hidup hemat dan sederhana bersama pasangan walaupun dari kecil saya selalu hidup berkecukupan. Saya bersedia memberi untuk orang tua dan mertua, dan menanggung mereka apabila sakit. Saya ingin kami berjuang dalam keuangan bukan hanya untuk kami dan keluarga, tapi juga agar kami bisa memberi berkat yang berlebih untuk anak-anak yang butuh sekolah dan gizi yang baik.

5. Apa pandangan saya tentang pekerjaan?
Misal: Setelah menikah saya tidak ingin bekerja.
Saya ingin terus berkarir dan pernikahan tidak menghalangi karir saya.
Saya ingin bekerja membantu suami.
Saya ingin memiliki usaha sendiri.

6. Apa pandangan saya tentang kerohanian dan pelayanan?
Kamu butuh seseorang yang bisa jadi imam dan teladan dalam kerohanian. Pikirkan mengenai pelayanan apa yang kamu ingin lakukan setelah menikah, dan bagaimana kalian bisa lebih memuliakan Tuhan sebagai pasangan, bukannya justru malah mundur dan meninggalkan pelayanan setelah menikah.

7. Apa pandangan saya tentang fungsi pria dan wanita?
Saya punya fungsi khusus sebagai wanita tetapi bukan berarti saya mengurus urusan sendiri dan pasangan saya mengambil keputusan sendiri untuk hidupnya. Saya mau terlibat dalam segala aspek kehidupannya dan saya mau berjuang bersamanya. 

8. Apa pandangan saya mengenai komunikasi? Mengenai konflik? Mengenai perbedaan? Mengenai pengampunan?
Tips: Jangan pernah menghindari konflik. Menghindari konflik membuatmu tidak akan pernah maju dalam hubungan. Hadapi dan selesaikan.

9. Apakah saya sudah menjadi wanita bijak yang memiliki karakter lemah lembut dan tentram? Apakah keberadaan saya mendukung, menolong, atau malah menuntut pasangan saya nantinya? Apakah Tuhan sudah selesai membentuk saya hingga 'siap pakai'?
Proses Tuhan tidak akan pernah selesai dalam hidup kita, tapi setidaknya kita perlu memiliki karakter-karakter yang penting untuk 'menjadi penolong yang sepadan'. Bangun dan fokuslah akan hal ini selama kamu masih single. Biarkan Tuhan membentukmu sehingga pada waktuNya, kamu sudah menjadi mutiara yang berkilau dan terbentuk sempurna dan membuat pasanganmu nanti bersyukur karena mendapatkan kamu, (bukannya menyesal). 

10. Siapkah saya berhenti egois, berhenti manja, dan relakah saya menyalibkan diri untuk orang lain?
Hubungan yang berhasil adalah hubungan dimana masing-masing pasangan berlomba-lomba untuk mengalah dan mengambil porsi yang lebih besar demi kepentingan pasangannya.

Kalau semua ini masih terlalu jauh untuk kamu pikirkan, berarti sekarang belum saatnya kamu memikirkan pasangan hidup. Hentikan hubungan apapun yang tengah kamu jalani saat ini dan benahi dirimu sendiri dulu. SANGATLAH LEBIH BAIK UNTUK MEMPERSIAPKAN DIRI PADA MASA SINGLE, SUPAYA KAMU MENJADI APA YANG TUHAN INGINKAN, BUKAN APA YANG PASANGANMU INGINKAN. 

Kalau kamu sudah siap dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, buat kriteria yang baru:
1. Kriteria tersebut harus bersifat 'selamanya'.
2. Kriteria tersebut harus spesifik pada keunikan dan kebutuhanmu sebagai pribadi, mencakup visi dan kelemahanmu.
3. Kriteria tersebut harus sesuai dengan pandanganmu terhadap hal-hal di atas. 
4. Setiap kriteria harus ada tujuannya, bukan semata-mata untuk kesenangan mata dan daging ^^

Di atas segalanya, kamu perlu berdoa dan bersiap untuk menurunkan standardmu, hanya mempertahankan hal-hal yang kamu anggap sangat-sangat penting. Karena untuk 2 orang bisa bersatu butuh kompromi dan negosiasi :)

Jangan takut tidak bisa menemukan pasangan yang tepat karena Tuhan sudah siapkan orang terbaik yang juga sudah 'siap pakai' saat kamu pun memberikan dirimu dibentuk Tuhan hingga 'rapih'. 

More on part 4.

Tips Mencari Pasangan Hidup (kacangan banget ya judulnya...) - Relationship, Part 2

Berniat sedikit membantu teman-teman yang sedang menanti-nantikan ksatria berkuda putihnya datang menghampiri... mudah-mudahan membantu. 

Tips di bawah ini saya buat agar praktis dan membumi, untuk mengimbangi tips yang sering kita dengar yang lebih 'nge-roh'. Make it balanced. (Hanya kalau kamu serius dan ingin hubungan jangka panjang sampai pernikahan). 

KRITERIA PASANGAN HIDUP 
Pastinya semua wanita punya list kriteria pria yang diinginkan untuk menjadi pasangannya. Bisa berbentuk tulisan atau hanya ada di benak. 

Tips #1: BUANG HAL-HAL DI BAWAH INI, HAPUSKAN DARI DAFTAR KRITERIAMU. ATAU, PISAHKAN DALAM SATU SUB-GOLONGAN BERJUDUL: BUKAN ESENSI. 
(Hanya kalau kamu serius dan ingin hubungan jangka panjang sampai pernikahan) 

1. Pria yang selalu bisa membuat saya tertawa. 
2. Pria yang selalu mendukung saya, mempunyai pikiran/pendapat yang sama dengan saya. 
3. Pria yang bisa memberi nasihat saat saya sedang bingung. 
4. Pria yang penampilan fisiknya oke. (Misal: Berdada bidang, berperut 6-pack, berkulit kecoklatan, beralis tebal, dst dst) 
5. Pria yang berkeahlian dalam musik, berprestasi di kampus, unggul di antara rekan-rekannya. 
6. Pria yang bisa membuat saya bangga. 
7. Pria yang memperhatikan saya setiap waktu. 
8. Pria yang menimbulkan getar-getar suka di hati saya. 
9. Pria yang menceritakan pada saya hal-hal dalam dirinya, yang ia pikirkan, walau berbeda dengan apa yang teman-temannya katakan terhadap dirinya. Saya lebih mengenalnya daripada teman-temannya. 
10. Pria yang lebih memilih saya daripada hobbynya. 
11. Pria yang bisa memimpin saya, yang kebetulan juga berjiwa pemimpin. 
12. Pria yang membuktikan dirinya lebih pintar dari saya. 
13. Pria yang berjabatan lebih tinggi dari saya dalam pelayanan (dan yang mirip dengan itu, misal punya lebih banyak anak binaan, atau lebih pintar khotbah, atau lebih sering WL, dll). 
14. Pria yang enak diajak ngobrol, punya banyak kesamaan. (Misal: ketika ngobrol ttg musik, ttg trend, ttg teknologi, ttg gosip-gosip terbaru.) 
15. (Sengaja dikosongkan untuk masukan dari pembaca) 

Tips #2: MENGERTI KENAPA HAL-HAL DI ATAS HARUS DICORET ATAU DIGOLONGKAN "BUKAN ESENSI". 
(Hanya kalau kamu serius dan ingin hubungan jangka panjang sampai pernikahan) 

1. Tidak ada pria yang selalu bisa membuatmu tertawa. Pada satu titik tertentu ia akan membuatmu menangis atau menjerit kesal. 

2. Kamu tidak menginginkan orang yang selalu berpendapat sama denganmu. Kamu butuh sudut pandang lain untuk membuatmu lebih dewasa. Kalau ia terus-menerus berkata setuju dengan pendapatmu, ia BOHONG. Tidak ada 2 manusia dengan cetakan otak yang sama di dunia ini. 

3. Kriteria ini kurang spesifik. Ada banyak orang yang bisa memberimu nasihat, termasuk nenek kakekmu dan orang yang kamu temui di jalan. Coba saja praktekkan dengan orang yang baru kamu kenal di bus. Ceritakan masalahmu. Apakah ia bisa memberimu nasihat? 

4. Setelah beberapa tahun menikah, hal ini sangat sulit dipertahankan. 

5. Kriteria ini bukan jaminan bahwa dia adalah pria yang sukses. Kamu akan kecewa kalau dalam tahap berikutnya dalam hidupnya ia tidak seunggul itu. Yang kamu butuhkan adalah KARAKTER. 

6. Bagaimana kalau suatu hari nanti ia membuatmu malu? 

7. Setelah beberapa tahun menikah, ia akan memperhatikanmu sewaktu-waktu. Percuma mengharapkan setiap waktu. Lagipula, lebih baik pria yang memperhatikanmu sewaktu kamu sedih, sewaktu kamu sakit, daripada yang sekarang memberimu perhatian full dan nantinya tidak sama sekali. 

8. Yang kamu butuh bukan pria yang kamu SUKA. Rasa suka akan memudar. Getar-getar itu akan hilang. Yang kamu butuh, adalah pria yang kamu bisa IKUTI, 100%. Yang kepadanya kamu bisa mempercayakan hidupmu. 

9. Saksi hidupnya adalah teman-temannya. Banggalah jika teman-temannya memujinya. Waspadalah jika teman-temannya mencelanya. Mereka lebih jujur dan lebih obyektif darinya. 

10. Pada satu titik dalam hubunganmu dengannya, kamu akan harus membaginya dengan hobbynya. Percayalah, kamu tidak ingin bersaing dengan hobbynya, walaupun itu masih lebih baik daripada bersaing dengan ibunya. 

11. Tidak perlu mencari pria yang bisa 'menjinakkanmu'. Wanita bukan kuda binal. UNTUK SUBMIT ADALAH PILIHAN. 

12. Hubungan pernikahan bukanlah soal PEMBUKTIAN diri, melainkan PENYALIBAN diri. Kamu butuh pria yang mau menyalibkan dirinya untukmu. 

13. Apakah kamu mau ada di jabatan itu sampai mati? Dan, apakah pria yang lebih berhasil di pelayanan bisa dipastikan lebih melengkapi hidupmu? 

14. Sekarang ini mungkin hal-hal itulah yang mengakrabkan kalian berdua. Tapi, seiring berjalannya waktu, banyak hal akan berubah. Band yang keren, gosip, trend, dll tidak akan menarik lagi untukmu. Tapi jalan hidup manusia ditarik oleh satu hal: visi. Yang kamu butuhkan adalah kesamaan visi. Sampai tua obrolan kalian akan tetap nyambung.

15.(Sengaja dikosongkan untuk masukan dari pembaca) 


Supaya ga terlalu banyak yang dicerna, sampai sini dulu. To be continued in part 3..... ^^ 

Bodoh Karena Rasa

Ada sebuah joke dari teman saya, begini: 

Pria: Tuhan, mengapa Kau ciptakan wanita begitu indah? 
Tuhan: Supaya engkau dapat mencintainya. 
Pria: Tapi, mengapa Kau ciptakan wanita begitu bodoh? 
Tuhan: Supaya ia dapat mencintaimu. 

Setelah saya merenungkannya lebih dalam, saya setuju. Wanita memang seringkali bodoh. Karena, tidak perduli prestasinya di sekolah, di pekerjaan, di kampus, wanita selalu dapat dikalahkan oleh satu hal: PERASAAN. Entah itu rasa malu, rasa minder, rasa kuatir, rasa berharga, rasa dicintai, rasa aman, rasa cantik. Demi 'rasa', rela melakukan segalanya. 

Yang saya alami sendiri adalah, 
betapa wanita dengan bodohnya membiarkan hatinya dicuri oleh pria yang, 
dengan kata-kata manisnya, membuat wanita merasa cantik, merasa aman, merasa diperhatikan. 
Dengan perhatiannya, membuat wanita merasa perlu balas memperhatikan. 
Dengan kata-kata pujiannya, membuat wanita merasa perlu balas mengagumi. 
Dengan pendekatannya, membuat wanita merasa dekat dan bebas mencurahkan isi hatinya yang paling dalam. 

Tanpa sungguh-sungguh mengenali. 
Tanpa sungguh-sungguh menguji. 
Tanpa sungguh-sungguh mengerti. 

Bahwa yang wanita butuhkan bukan hanya 'rasa'. 
Bahwa yang wanita butuhkan adalah KARAKTER. 
Bahwa yang wanita butuhkan adalah yang sejati, yang teruji, yang jujur dari dalam hati. 

Tapi, terkadang wanita begitu bodohnya untuk meyakini bahwa ia telah mengenali, mengerti, menguji. 
Hanya dengan malam-malam panjang di telepon. 
Hanya dengan curhat yang intensif dan nasihat klise yang didengar. 
Hanya dengan keakraban dari kebersamaan yang dibangun dengan 'kilat'. 
Semu. 

Berpegang teguh pada rasa aman, rasa nyaman, rasa diperhatikan sehingga berani berbohong. 
Berani sembunyi-sembunyi. 
Berani memberontak. 
Berani melarikan diri. 
Demi membela 'rasa'. 

Tidakkah kau sadari, hai wanita (yang bodoh), 
Bahwa hatimu telah dicuri? 
Siapkah engkau, hai wanita, 
Untuk disakiti? 


(Based on true story) 

"Sebab itu janganlah kamu bodoh, supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." (Efesus 5:17) 

Future Nightmare

Waktunya memikirkan masa depanmu!!
Bisa kamu bayangin hal-hal ini terjadi padamu?

#1:
Kami, perusahaan multinasional dengan kantor pusat di Singapore sedang membutuhkan segera kandidat professional untuk ditempatkan pada posisi HRD & GA ASSISTANT.
Kualifikasi: 
- Min. S1 Hukum / Psikologi / Management 
- Mampu bekerja dalam tekanan & target kerja 
- Mampu bekerja secara independent & team 
- Mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris (lisan dan tulisan)
- Menguasai MS-office (Excel & Words)

(Perusahaan bagus, salary bagus, posisi oke... tapi ga berani kirim CV karena ga memenuhi kualifikasi khususnya point 4. Andai kualifikasinya begini: "Mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Tarzan (lisan dan tulisan)." Pasti gw langsung apply. Sayangnya bukan. Cari lagi deh....)

#2:
Bule: Excuse me, could you please help me? This is my first time coming to Jakarta and I need to find the 
way to Pondok Indah Mall. Can you direct me? Which road should I take?
Kamu: Pondok Indah Mall, yes yes, em...you have to go enter the toll inside city and too you can enter 
the toll circle outside, and you down in Pondok Indah and near from there.
Bule: I'm sorry, I don't understand, can you please explain again? What's a toll circle outside?

(toll inside city: tol dalam kota; toll circle outside: tol lingkar luar).

#3:
Sepuluh tahun dari sekarang. Kamu sudah menikah, memiliki 2 orang anak, yang paling besar sekarang duduk di bangku SD. Hidup terasa begitu indah. Kamu, tentunya, mengharapkan yang terbaik untuk anakmu. Sekolah di sekolah yang baik, agar masa depannya pun lebih baik.
Suatu hari...
Kamu: Belajar apa tadi di sekolah, Nak?
Anakmu: Belajar art & craft, Ma. Aku tadi bikin scrapbook. Kata gurunya harus hati-hati. It has to be 
meticulously and painstakingly done. Seru deh Ma.
Kamu: O ya? (dalam hati: meticulous? painstaking? apa ituuuu?????)
Anakmu: Iya. Gurunya pinter banget deh Ma, dia juga bisa bikin knitting yang bagus banget. Mama bisa 
knit ga?
Kamu: Nit ya? Kayanya Mama ga bisa deh.. kamu aja yang ajarin Mama ya. (Ngeles mode on)
Anakmu: Aku juga belom bisa Ma. Oh iya Ma, kalo warna coklat muda itu bahasa Inggrisnya apa sih? Aku 
lupa.
Kamu: Cokelat muda? Em... Nah, tuh Papa pulang. Tanya Papa gih...
Anakmu: Papa!!!! Pa, cokelat muda bahasa Inggrisnya apa sih?
Suamimu: Oh, cokelat muda.... Young chocolate kan?
Kamu: Ya ampun Papa, ngaco banget sih... bukan dong... Young brown kan?

(Gubrak)

Mungkin ga sampe se-ekstrem itu sih, tapi bukankah sungguh menyedihkan kalau kita bahkan ga bisa mengoperasikan handphone kita sendiri karena ada seseorang yang mengubah pilihan bahasanya ke bahasa Inggris? (jahhh sama aja ekstrem juga)

Sekarang ini mungkin kamu sibuk dengan banyak kegiatan seperti sekolah, ke gereja/pelayanan, dan hangout bareng teman-teman. Tapi, inget satu hal: Time Flies. Tanpa kamu sadari, kalau kamu ga punya satu goal untuk mengupgrade dirimu sendiri, hal-hal di atas bisa terjadi. 

Tapi, sekarang belum terlambat untuk menghindari hal-hal itu. Yang kamu butuhkan cuma berusaha meyakinkan dirimu bahwa Inggris itu menyenangkan dan ga sulit, lalu coba belajar. 

Bagaimana caranya? Sudah beberapa kali coba les tapi selalu berhenti di tengah jalan. Entah kurang niat atau kurang iman.

Gak usah bingung! Cari partnermu yang sama-sama mau belajar untuk saling memotivasi, & join di englishtutors. Kamu akan dapatkan les Inggris dengan 2 bentuk: Tutor Time & Online Classroom. Mau tahu lebih banyak? Check it out at http://english-tutors.webs.com/

Dengan biaya yang terjangkau banget, kamu bakal punya kesempatan untuk menjelajah dunia baru dengan kepercayaan diri yang baru, karena kamu bakalan segera bisa ngobrol dengan bahasa yang baru dan serunya, kamu bisa bareng sama teman-temanmu!!

Contact us:
Anastasia 0898 8031 485.
englishtutors: http://english-tutors.webs.com/
English Made Comfortable

Kepriaan Menurutkuuuuu

Ada yang bilang, pria sejati dinilai dari tubuh kekarnya. 
Ada yang bilang, pria sejati dinilai dari keberaniannya. 
Ada yang bilang, pria sejati dinilai dari kemampuannya menghidupi keluarga. 
Ada yang bilang, pria sejati dinilai dari kehandalannya dalam berbisnis. 
Ada yang bilang, pria sejati bisa berdiri sendiri dan tidak butuh orang lain. 

Tapi menurutku, 
Pria sejati adalah pria yang mengasihi istri dan keluarganya. 
Pria sejati adalah pria yang berani mengakui bahwa dirinya lemah. 
Pria sejati adalah pria yang jujur pada dirinya sendiri dan berani berubah. 
Pria sejati adalah pria yang menyadari bahwa dia membutuhkan orang lain. 

Pria sejati tidak menyalahkan keadaan. 
Pria sejati tidak membuat bermacam-macam alasan. 
Pria sejati mau berjuang untuk bertahan bersama-sama orang-orang yang penting baginya, 
Bukannya lari ketika mengalami penderitaan dan kesakitan. 

Pria sejati, buatku, 
Adalah pria yang memiliki hati yang lembut dan mau mengijinkan Tuhan, bukan dagingnya, bukan egonya, untuk membentuk hidupnya. 

Believe me guys, 
It's nothing about the materials or the looks that matters. It's all about the heart.